huayouid

Pada 12 September, tiga anak perusahaan Huayou Cobalt — PT Huafei Nickel Cobalt,PT Huaxiang Refining Indonesia , dan PT Huaneng New Materials  — secara resmi memperoleh sertifikat ISO 37301 Sistem Manajemen Kepatuhan yang diterbitkan oleh Bureau Veritas. Dengan demikian, Huayou menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil memperoleh sertifikasi kepatuhan pada rantai industri terintegrasi material baterai lithium […]

Pada 10 September, Kawasan Industri IPIP Huayou Indonesia menyambut 15 mahasiswa magang bahasa Mandarin angkatan kedua dari Universitas Brawijaya. Ini merupakan hasil lanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman kerja sama magang antara kedua belah pihak. Pimpinan kawasan mendorong para mahasiswa untuk menghargai kesempatan ini, meningkatkan kemampuan bahasa dan kualitas profesional melalui praktik, serta berkomitmen menyediakan lingkungan

Pada bulan Agustus, situs resmi RMI (Responsible Minerals Initiative) mengumumkan bahwa PT Huafei Nickel Cobalt berhasil lulus audit Responsible Minerals Assurance Process (RMAP), menjadi perusahaan peleburan pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi RMAP sekaligus pada rantai pasok logam nikel dan kobalt. RMAP merupakan program manajemen pengadaan mineral yang diakui secara global. Keberhasilan audit ini menandakan

PT Huafei Nickel Cobalt baru-baru ini berhasil lulus audit Responsible Minerals Assurance Process (RMAP), menjadi smelter pertama di Indonesia yang melakukan uji tuntas rantai pasok mineral untuk nikel dan kobalt sekaligus memperoleh sertifikasi.Pencapaian ini menandai bahwa sistem manajemen rantai pasok mineral Huafei telah memperoleh pengakuan internasional, yang akan mendukung perusahaan dalam memperluas pasar global serta

Program magang kerja sama antara Huayue dan Politeknik Industri Logam Morowali mencapai kemajuan baru: pada 19 Agustus, 9 peserta magang angkatan kedua berhasil menyelesaikan program, dan pada 21 Agustus menyambut 22 peserta magang angkatan ketiga. Program ini memberikan pelatihan praktik selama satu tahun bagi pemuda lokal, membantu menyiapkan talenta industri masa depan, serta menunjukkan komitmen

Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, Sigit Reliantoro, pada tanggal 24 Agustus memimpin delegasi untuk meninjau basis produksi Huayou di Quzhou, dan mengadakan pertemuan dengan perwakilan Huayou Holding serta CITIC Construction.Ketiga pihak melakukan pertukaran mendalam mengenai pembangunan berkelanjutan dan kerja sama teknologi lingkungan, dengan fokus membahas peluang kolaborasi di bidang pembangkit listrik dari sampah serta

Huayue bekerja sama dengan Politeknik ATI Makassar melaksanakan program magang, di mana 9 mahasiswa angkatan pertama akan mengikuti pelatihan praktik peleburan nikel dan kobalt selama satu tahun di Huayue. Program ini bertujuan untuk mendorong integrasi industri dan pendidikan, memberikan pengalaman praktik industri bagi mahasiswa, serta mendukung pengembangan talenta di industri nikel Indonesia.

Pada tanggal 22 Agustus, Wakil Rektor Universitas Brawijaya, Bapak Ali, bersama tim Wakil Dekan melakukan kunjungan ke proyek Huafei HPAL di kawasan Huayou Weda Bay dan secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Huayou Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Bapak Ali menyampaikan terima kasih kepada Huayou yang telah memberikan kesempatan magang dan pengembangan diri bagi mahasiswa,

Pada tanggal 24 Agustus, Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, Bapak Sigit Reliantoro, bersama rombongan mengunjungi Basis Huayou Quzhou dan mengadakan pertemuan trilateral dengan Huayou Holding serta China State Construction Engineering (CITIC Construction).Bapak Sigit memberikan apresiasi tinggi atas praktik Huayou di bidang lingkungan, khususnya pencapaian dalam restorasi hutan mangrove dan penerapan energi bersih. Beliau berharap